Rabu, 12 Oktober 2016

Anak-anak 'Digital Native'

Menemani anak-anak 'digital native' perlu strategi khusus. Karena di jaman saya ibu saya belum tau apa itu era digital, maka segala pengetahuan tentang hal ini harus saya dan suami pelajari dari awal.
Dulu saya sangat membatasi anak-abak berinteraksi dengan internet. Sebatas kelas online, atau mencari ide kegiatan. Tetapi anak-anak makin ingin tahu. Mereka mulai mencari sendiri ide kegiatan di internet. Mulai dari tutorial di mesin pencari Google, video di Youtube, dan sumber lainnya. Akhirnya saya izinkan mereka memiliki waktu berinternet di luar jadwal belajar tetap. Tentu semua kegiatan ini di bawah pengawasan saya.



Perlahan, Bu, Ïa Ingin Menikmatinya

Menghadapi anak yang terlihat 'sulit' mengerti dan memahami pelajaran sungguh sebuah ujian. Berbeda dari kedua kakaknya, anak ke tiga terlihat kesulitan memahami logika berbahasa. Ia sulit memahami sebuah huruf bisa berbunyi menjadi suku kata, kemudian terangkai menjadi kata.


Homeschooling dan Ujian


Pekan ini kami mengadakan ujian tertulis. Kami melakukan ini sebagai bahan evaluasi. Apabila ada materi yang belum dipahami, kami akan mengulangnya. Selain itu, ujian ini juga salah satu cara kami memenuhi prasyarat mengikuti ujian Paket A (yang meminta syarat rapot).


Mengantarmu Dewasa


Pekan ketiga Januari engkau lahir diantara suara-suara hewan kurban yang mengembik. Pengalaman pertama kali dalam hidupku, melihat seorang manusia lahir dari rahimku, yang Allah titipkan kepada kami.

Diantara rerintikan hujan, kami membawamu pulang. Awal tahun 2005 yang berkesan. Rasa takjubku masih berselimut selama di dalam taksi yang mengantarkan kita pulang. Di rumah, telah menanti kita kasur sederhana yang mengawali sebuah perjalanan.


Masa Peralihan dr 'unschooling' ke 'school at home'


Bassam (6) mulai memiliki jadwal wajib beberapa pekan ini. Karena iri melihat kakak-kakak asyik membaca, ia pun sangat ingin bisa membaca. Akhirnya kami putuskan Bassam memiliki jadwal belajar membaca dan Iqro'.

Baca Komik Tak Sekedar Haha-Hihi

Melihat komik-komik edukasi terbitan Korea semacam seri 'Why' ini bikin iri. Gimana tidak, tiap judul diperiksa dan telaah oleh ahli yang mumpuni di bidangnya. Selain itu, faktor alur cerita dan ilustrasi pun tak kalah keren.

Seri ' Sains Investigasi' di foto ini melibatkan seorang alumnus akademi kepolisian yang melanjutkan studinya di program master jurusan Investigasi Ilmiah. Komik yang selama ini berkonotasi 'bacaan cemen' jadi sebuah karya yang bobot ilmiahnya bisa dipertanggungjawabkan. 


Nasihat Emas Imam Asy Syafií

Nasihat dari Imam Asy Syafi'ie ini adalah salah satu penguat kami menjalankan homeschooling. Mutiara nasihat Sang Imam bisa membuat hs yang kami jalankan fokus kepada nilai-nilai dasar yang menjadi visi keluarga kami.





"Hai Rabie', keridhaan manusia ialah tujuan yang takkan mungkin tercapai, maka perhatikan saja apa yang baik untukmu dan tekunilah itu, karena kau takkan mendapat jalan untuk meraih keridhaan semua orang. Ketahuilah, siapa yang belajar Al Quran, akan mulia di mata orang. Siapa yang belajar hadits, akan kuat hujjahnya....Siapa yang belajar Nahwu akan disegani...Siapa yang belajar Bahasa Arab akan lembut perangainya...Siapa yang belajar berhitung akan baik pendapatnya...Siapa yang belajar Fiqh akan mulia kedudukannya...Siapa yang tidak menjaga diri tak akan betmanfaat ilmunya, dan kunci dari itu semua adalah takwa". (Shifatus Shafwah, I/235) Dikutip dari buku "Ibunda Para ulama", Pustaka Al Inabah, 2013.

IPA-Kesehatan Reproduksi-Fiqih-Adab


Gadisku hari ini belajar tema pertumbuban manusia. Menurutku, ini merupakan salah satu titik penting perjalanan seorang anak perempuan yang menuntut kehadiran kita, ibunya.
Pertama, ia belajar ciri-ciri perempuan dewasa. Diperkaya dengan buku reproduksi (untuk pemula) kami belajar proses yang terjadi sebelum akhirnya darah haidh itu keluar setiap bulannya. Gadisku manggut-manggut mengiyakan. Kami juga belajar perjalanan proses sel telur itu menuju rahim dan terjadi pembuahan. 



Sementara ini, saya melewatkan bagian saat sel telur dibuahi sel sperma. Kami melihat gambar perjalanan sel telur yang tidak dibuahi (oleh perempuan yang belum menikah). Karena kami belum belajar bab fiqih nikah, kami melewatinya dulu. Setelah itu kami mempelajari kesehatan reproduksi, cara mencatat tanggal haidh, menghitung siklus, juga menjaga kebersihannya.

Hal penting lain adalah mempelajari cara mandi besar, sebuah ilmu wajib dalam ajaran Islam. Kami juga mempelajari adab pergaulan. Saat seseorang dewasa, ia telah diwajibkan atas semua syariat, termasuk adab bergaul. Tidak bercampur baur dengan lawan jenis, menjaga pandangan, dan seterusnya.

Bab ini ada di materi IPA kelas 6 SD. Usia yang pada zaman sekarang ini mulai memasuki dewasa. Ayah, Ibu, hadirlah....dampingi dan persiapkanlah anak-anakmu memasuki masa dewasanya.

Tulisan di atas saya salin dari laman Facebook saya tanggal 9 Agustus 2016.